Kota Metro Bersiap Menata Kawasan Bersejarah, Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro Kembali Dilibatkan

Metro, 3 Oktober 2024 – Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro terus berperan aktif dan terlibat dalam penguatan Ekosistem Kesejarahan di Kota Metro. Kali ini melalui pelibatan salah seorang dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro, Kian Amboro, M.Pd dalam Tim Kajian Reproduksi Pendopo Asisten Wedana Metro. Tim yang dibentuk Walikota Metro itu terdiri dari berbagai unsur, diantaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Metro, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Metro, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Metro dan Perwakilan Tokoh Masyarakat.

Rapat koordinasi dilakukan pada Kamis, 3 Oktober 2024 secara hybrid luring dan daring. Kian Amboro yang dalam kesempatan tersebut berperan sebagai akademisi/sejarawan membidangi penyiapan data-data historis berkenaan dengan objek Pendopo Asisten Wedana Metro yang akan dibangun kembali. Dalam paparannya, Kian menyampaikan perihal konteks sejarah Metro sebagai ruang yang sejak awal memang direncanakan sebagai sebuah kota oleh kolonial Belanda, dengan mengadopsi pola kota tradisional Jawa yaitu Catur Gatra Tunggal yang berakar sejak zaman Majapahit. Ia mengungkapkan, bahwa hal itu yang membedakan tata ruang di Kota Metro begitu khas dan sangat berbeda dengan 50 lokus kolonisasi penduduk Jawa lainnya di Lampung. Dimana yang lainnya hanya direncanakan sebagai pemukiman atau desa tempat tinggal kolonis saja.

Dalam paparannya, Kian juga menunjukkan sejumlah dokumen perencanaan (blueprint) tata ruang Metro oleh Belanda sejak tahun 1935 yang didapat dari Arsip Nasional di Jakarta dan Nationaal Archief di Den Haag, Belanda. Paparan tersebut ditutup, dengan mendeskripsikan kondisi awal Pendopo Asisten Wedana Metro periode awal secara rinci, berikut dengan dokumen gambar teknis (blueprint) bangunan Pendopo yang didesain Belanda. Hal itu berguna untuk mendapatkan gambaran yang presisi untuk membangun kembali Pendopo yang baru (replikasi). Menurut rencana akan dimulai pada tahun 2025 oleh Dinas PUPR Kota Metro bersama Ahli Pemugaran Cagar Budaya Kota Metro.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) merespon paparan tersebut dengan mengungkapkan bahwa dengan ditemukannya berbagai arsip dokumen penting tentang perencanaan tata ruang Metro dapat memberi penguatan arah pembangunan Kota Metro kedepan agar tetap berakar pada identitas sejarah kotanya. Bahwa pembangunan Kota Metro hari ini tidak boleh terlepas dari tujuan awal Metro didirikan oleh Belanda. Dulu apa rencananya dan kearah mana tujuannya, kemudian bagaimana generasi sekarang membangunnya secara lebih baik lagi. Bahkan penataan kawasan bersejarah kini menjadi perlu sebagai legitimasi untuk mempertahankan identitas Metro sebagai kota bersejarah, serta menghidupkan sektor wisata sejarah yang kini mulai dirintis oleh komunitas/masyarakat. Tentu ini harus dilakukan secara bertahap, dan akan menjadi program berkelanjutan ke depan.

Untuk diketahui bersama, sebelumnya Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro telah aktif dan banyak terlibat dalam upaya penguatan identitas Kota Metro sebagai kota bersejarah. Upaya itu diantaranya melalui berbagai riset dan publikasi sejarah lokal Kota Metro, keterlibatan dosennya sebagai Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Anggota Dewan Pendidikan Kota Metro, hingga aktivitas para mahasiswanya yang tergabung dalam HIMAS (Himpunan Mahasiswa Sejarah) melalui komunitas pegiat sejarah untuk menghidupkan wisata kesejarahan di Kota Metro dengan keterlibatan mendirikan Rumah Informasi Sejarah (RIS) Dokterswoning dan Historical Walking Tour. Kerjasama kelembagaan secara formal juga telah dilakukan secara berkelanjutan dengan Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah untuk penelusuran arsip dan penerbitan Naskah Sumber Arsip (NSA) Kota Metro setiap tahunnya. Kerjasama juga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah melahirkan beberapa produk kerjasama diantaranya Kurikulum Sejarah Lokal Kota Metro SD-SMP, serta Buku Pedoman Pembelajaran Sejarah Lokal Kota Metro bagi Guru IPS SD-SMP yang semuanya telah terdistribusi ke seluruh sekolah SD-SMP di Kota Metro.

Dr. Johan Setiawan, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Sejarah mengungkapkan, bahwa ini adalah bagian dari tanggung jawab atas kualitas Unggul Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro. Bahwa kehadiran Prodi Pendidikan Sejarah harus berdampak nyata dan positif bagi Kota Metro, kota dimana Universitas Muhammadiyah Metro berada. Dengan kualitas Unggul itu, Prodi Pendidikan Sejarah UM Metro merasa sudah sepatutnya mengambil tanggung jawab untuk menghidupkan Ekosistem Kesejarahan dan mengedukasi publik mengenai sejarah daerahnya dan segala potensi yang dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat Kota Metro sendiri.

Kaprodi yang juga merupakan salah satu Asesor LSP UM Metro ini juga menyampaikan, bahwa saat ini dirinya telah menjalin komunikasi dengan pihak LSP UM Metro untuk bersama menyiapkan skema Sertifikasi Kepemanduan. Harapannya, ke depan ini dapat menjadi bekal persiapan bagi para calon lulusan Pendidikan Sejarah UM Metro agar lebih siap lagi menjadi pendidik sejarah baik secara formal di sekolah, maupun pendidik sejarah secara non-formal melalui aktivitas wisata edukasi sejarah untuk masyarakat.

 

Penulis: Kian Amboro

The post Kota Metro Bersiap Menata Kawasan Bersejarah, Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro Kembali Dilibatkan appeared first on Universitas Muhammadiyah Metro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *